HARGA : CALL (klik disini untuk informasi harga lebih detil)
PRODUCT CODE : IPV200M
Salah satu contoh perangkat yang sering berada pada remote area adalah perangkat back haul radio ataupun perangkat surveillance camera. Pada area dimana sumber listrik tidak dapat disupply oleh PLN, genset merupakan salah satu sumber daya alternatif untuk perangkat perangkat yang berada pada remote area. Tetapi genset memiliki kelemahan yaitu ketergantungannya pada bahan bakar solar yang harus selalu ada. Alternatif berikutnya adalah pemanfaatan sumber cahaya matahari sebagai pembangkit listrik. Perangkat yang digunakan untuk mengubah cahaya matahari tersebut menjadi arus listrik adalah perangkat solar panel. Dikarenakan sifat dari cahaya matahari yang selalu ada, maka perangkat solar panel tidak akan mengalami masalah seperti genset yang memerlukan supply solar secara terus menerus. Tetapi tentu saja perangkat solar panel tetap memiliki kekurangan yaitu sangat tergantung pada faktor cuaca yang mempengaruhi intensitas cahaya matahari - dimana hal tersebut merupakan faktor minor khususnya pada negara kita, Indonesia yang dilewati garis khatulistiwa dimana matahari akan bersinar terus sepanjang tahun.
Secara garis besar, perangkat solar panel terbagi menjadi 2 tipe; monocrystalline dan polycrystalline. Dari sisi kemampuan meghasilkan listrik, perangkat solar panel monocrystalline merupakan yang paling baik. Dibandingkan dengan solar panel polycrystalline, solar panel monocrystalline membutuhkan ruangan yang lebih kecil untuk menghasilkan listrik dengan daya yang sama dibandingkan dengan solar panel polycrystalline. Solar panel monocrystalline juga memiliki toleransi suhu yang tinggi sehingga cocok diletakkan pada area dengan memiliki iklim ekstrem dan gersang. Tetapi solar panel monocrystalline memiliki kelemahan dimana jika sinar yang diterimanya redup - baik itu karena tertutup awan ataupun mendung - maka solar panel monocrystalline ini tingkat efisiensinya akan langsung turun ke titik terendah. Hal yang berbeda dapat kita temui pada solar panel polycrystalline dimana tipe ini memiliki kemampuan adaptasi terhadap redupnya cahaya sehingga masih dapat bekerja dengan baik pada kondisi langit yang berawan ataupun mendung. Secara fisik, perbedaan antara kedua tipe solar panel ini dapat langsung dikenali dari warnanya, solar panel monocrystalline akan berwarna hitam karena berasal dari silikon murni, sedangkan untuk solar panel polycrystalline akan berwarna biru efek dari silikon kristal yang dileburkan dan langsung didinginkan.
Aplikasi solar panel baik untuk solar panel monocrystalline maupun polycrystalline pada remote area haruslah memperhatikan beberapa faktor, dimana salah satunya adalah konsumsi daya dari perangkat yang akan disupply oleh solar panel tersebut. Perangkat radio backhaul biasanya akan mengkonsumsi daya yang cukup banyak dibandingkan perangkat wireless CCTV. Selain itu harus diperhitungkan juga jumlah battery yang bertugas menyimpan daya disaat cahaya matahari tidak tersedia baik kondisi yang dapat diprediksi seperti waktu malam, maupun pada kondisi yang tidak dapat diprediksi seperti musim penghujan dan kondisi lainnya. Hal yang selanjutnya harus diperhatikan pada pemasangan perangkat solar panel adalah kondisi lingkungan sekitarnya, dimana pemasangan solar panel sebaiknya diletakkan pada posisi yang tidak terhalang cahaya. Hal yang berbeda harus dilakukan untuk peletakan posisi battery, dimana sebaiknya battery dan inverter diletakkan pada area yang tidak terekspos oleh cahaya matahari untuk memperpanjang umur komponen tersebut.
