HARGA : CALL (klik disini untuk informasi harga lebih detil)
PRODUCT CODE : 182668
Mulai dari penggunaan redundant power supply sampai dengan penggunaan teknologi virtualisasi sehingga jika salah satu server fisik mengalami masalah maka server virtual tersebut akan dapat berpindah kepada server fisik lainnya. Tetapi terkadang beberapa organisasi lupa mengenai kondisi lingkungan pada ruangan data center tersebut dapat beroperasi dengan baik, mulai dari suhu, kelembapan sampai dengan genangan air yang ditimbulkan baik karena kondensasi AC maupun kebocoran pipa. Tapi kali ini kami akan membahas mengenai temperature sensor untuk data center. Beberapa masalah enviromental berdasarkan survei yang dilakukan pada tahun 2016, tercatat ada 4 masalah utama yang terkait dengan linkungan data center yang mengakibatkan terganggunya operasional IT. Ke-empat masalah tersebut antara lain adalah AC (Air Conditioning) failure, unauthorized access, power failure dan water leak.
Temperature sensor untuk data center sendiri merupakan salah satu "obat" bagi salah satu masalah yang sudah disebutkan sebelumnya. Temperature sensor untuk data center sendiri bukanlah sebuah termometer yang hanya mampu menunjukkan kondisi suhu ruangan, tetapi mampu memberikan peringatan kepada data center operator jika terdapat masalah yang terkait dengan suhu ruangan data center tersebut. Dengan menggunakan temperature sensor untuk data center yang terintegrasi pada sistem EMS (Enviromental Monitoring System) maka jika terjadi kenaikan suhu yang berpotensi mengganggu operasional data center maka temperature sensor untuk data center ini akan memberikan alert - baik melalui email ataupun SMS kepada pihak terkait. Sebagai informasi, suhu ideal pada perangkat aktif berkisar pada 24 derajat celcius, pada suhu 29 derajat celcius kita mengenalnya dengan titik temporary damage yang membuat perangkat aktif mulai terganggu operasionalnya. Dan pada suhu 35 derajat celcius - kita mengenalnya dengan istilah titik permanent damage - maka perangkat aktif berpotensi untuk rusak secara hardware.
Salah satu alasan untuk menggunakan tambahan temperature sensor untuk data center adalah perbedaan temperatur yang significant antara thermostat yang ada pada dinding ruangan data center dengan temperatur yang terdapat pada rack server. Berdasarkan studi yang pernah dilakukan pada tahun 2015, rata rata perbedaan suhu antara suhu didalam rack server dan suhu pada dinding ruangan data center mampu mencapai 20 derajat celcius. Untuk itu sangat direkomendasikan untuk meletakkan temperature sensor untuk data center pada area yang memiliki potensi mengeluarkan suhu paling panas - area ini biasanya terdapat diantara 2 server yang saling bertumpukan dengan posisi yang saling berdekatan. Selain itu dengan menggunakan temperature sensor untuk data center maka operator data center juga dapat mengetahui kondisi AC yang digunakan untuk mendinginkan ruangan. Hal ini dapat dilakukan dengan meletakkan 2 sensor pada air intake dan output AC, jika suhu yang terbaca pada sensor selalu memiliki delta yang tidak stabil, maka sudah waktunya untuk melakukan servis pada perangkat AC tersebut.
